RONGGOBLEDHEXS » » Hary Tanoesoedibjo - Raja Multimedia Indonesia

Hary Tanoesoedibjo - Raja Multimedia Indonesia



Beliau merupakan pengusaha sukses asal Indonesia, julukannya sebagai Raja Multimedia Indonesia dan termasuk dalam urutan Ke-22 orang terkaya di Indonesia fersi majalah Forbes 2011. Artikel kali ini akan mengulas mengenai Biografi Hary Tanoesoedibjo - Si Raja Multimedia Indonesia. Dikenal sebagai bos dari MNC Group Hary Tanoesoedibjo dilahirkan di Kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 26 September 1965. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, ia kemudian memilih masuk ke perguruan tinggi di negara Kanada yaitu Carleton University, Ottawa Kanada. Kemudian setelah menamatkan pendidikan dan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988, Hary Tanoesoedibjo pun melanjutkan pendidikannya di Universitas yang sama yaitu Carleton University dengan mengambil jurusan magister untuk program Master of Business Administration pada tahun 1989. Hary Tanoesedibjo memang terkenal amat pandai Gelar master of Business Administration hanya ia capai dalam waktu satu tahun saja. 

Hary Tanoesoedibjo merupakan adik kandung dari Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Beliau mempunyai istri bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo dan memiliki 5 orang anak. Ketika tahun 2000 yang lalu Hary Tanoesoedibjo kemudian mengambil alih kepemilikan dari PT Bimantara Citra Tbk yang sebelumnya dimiliki oleh anak mantan Presiden Soeharto yaitu Bambang Trihatmodjo, Hary Tanoesoedibjo kemudian mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan, mimpi itu terbukti. Kini Hary Tanoesoedibjo mempunyai banyak stasiun TV swasta seperti RCTI, MNC TV, dan Global TV, perusahaan TV berlangganan Indovision, juga stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi.

Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tak sampai lima tahun, Hary kemudian berhasil menguasai saham mayoritas di stasiun TV tersebut. Saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra. Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah lagi, Hary mempunyai kemampuan menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang berpotensi untuk berkembang. Selain itu, banyak orang mengakui, kunci sukses Hary terletak pada kemampuannya menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang.Sebelumnya, Bimantara juga memiliki stasiun radio Trijaya FM. 
Belakangan, untuk menambah eksistensinya dalam dunia media, Bimantara juga menerbitkan media cetak. Sampai saat ini ada majalah, tabloid, dan koran yang bergabung di bawah bendera Grup Bimantara. Ada majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan pertengahan 2005 lalu menerbitkan harian Seputar Indonesia. Ke depan, MNC diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran di bawah Grup Bimantara. MNC juga bakal menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, TPI, Global TV, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan radio nasional di seluruh wilayah Tanah Air. Hary telah membuktikan kemampuannya membangun dinasti bisnis, dengan nilai aset US$ 7,2 miliar. Kinerja bisnis cemerlang itu ia lakukan hanya dalam tempo 14 tahun.

Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk (sejak tahun 2002) setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989.

Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya, diantaranya sebagai Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, sebagai Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera Global Mediacom dan Bhakti Investama. Hary juga saat ini aktif sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister diberbagai perguruan tinggi. Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Harry menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar

Hary mengatakan, sudah dari awal ingin menjadi enterpreneurship. Ini menjadi tujuannya, dan selalu fokus dan disiplin mengejarnya. "Saya dari dulu ingin jadi enterpreneurship, dan untuk menjadi tujuan itu, saya terus fokus dan dislipin, anda juga pasti bisa melakukan itu," ujarnya. Hary mengatakan, kunci sukses pertama, adalah fokus dengan apa yang ingin dicapai. Jangan menyerah akan kegagalan, karena sukses itu tidak instan, sukses itu butuh proses. "Tujuan kita harus jelas dan fokus dan jangan berhenti sebelum tujuan itu tercapai, tapi kita harus ingat sukses besar adalah akumulasi dari sukses yang kecil-kecil," ujar Hary.

Kedua, Hary menambahkan, agar harus berdoa. Karena spiritual itu adalah kekuatan, untuk mencapai tujuan. "Istri saya banyak berdoa untuk saya, biasanya sebelum gol dalam tujuan, itu kita butuh wisdom, kita harus banyak berdoa, power of pray very strong," ujar Hary. Ketiga, Hary mengatakan, yakni membangun karakter yang baik, untuk selalu maju mencapai tujuan yang jelas. Untuk mencapai itu, hal utama dilakukan adalah fokus pada kualitas bukan kuantitas. "Banyak orang cari uang, tapi kalau saya bekerja uang nomor dua, tapi yang pertama adalah kualitas," jelasnya. Terakhir, kunci suksesnya untuk mencapai ini harus didari disiplin yang komitmen. Karena komitmen yang kuat menghasilkan mental dan fisik yang kuat. "Intinya kita harus berubah, karena musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri," ujar Hary.

Sukses membangun konglomerasi bisnis, Hary Tanoesoedibjo memutuskan terjun ke panggung politik. Di panggung baru ini, Hary bergabung dengan partai Nasional Demokrat (Nasdem), mesin politik besutan mantan politisi senior partai Golkar, Surya Paloh. Keputusan Hary terjun ke dunia politik dilakukan setelah ia menguasai sepertiga pemirsa televisi di Indonesia. Sekarang, ia bersama Surya Paloh yang juga pemilik media televisi di Indonesia akan mengadu peruntungan di kancah politik nasional. Jika dulu Hary Tanoesoedibjo fokus berbisnis, kini ia harus rela meluangkan waktunya untuk berpolitik. Salah satu yang ia lakukan saat ini adalah, menggalang pendukung di seluruh Nusantara untuk partai Nasdem, namun pada tanggal 21 Januari 2013 Hary Tanoesoedibjo menggelar konferensi pers dan menyatakan mundur dari kepengurusan partai Nasdem dan kembali fokus di dunia Bisnis.
Hary kemudian membentuk perkumpulan yang disebut Persatuan Indonesia (Perindo). Perindo berisikan anggota Partai Nasdem yang memutuskan keluar karena tidak sejalan dengan rencana Surya Paloh yang akan diangkat menjadi Ketua Umum. Hary Tanoesoedibjo kemudian memilih bergabung dengan Parta Hanura pada tahun 2013 untuk melanjutkan kiprahnya dalam bidang politik selain berkecimpung dalam didunia bisnis multimedia. Di Partai Hanura besutan Wiranto, Hary Tanoesoedibjo menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Hanura. Kemudian pada bulan Juli 2013, Wiranto bersama Hary Tanoesoedibjo resmi mendeklarasikan diri menjadi pasangan capres dengan mengusung slogan 'pasti maju Indonesia'. Kedua pasangan mengklaim modal besar mencalonkan diri adalah pengalaman Wiranto memimpin TNI selama 35 tahun sementara sebagai pengusaha sukses Harry dianggap memahami persoalan ekonomi nasional. itulah artikel ringkas tentang biografi hary tanoesoedibjo yang merupaan raja multimedia indonesia dan merupakan pengusaha sukses yang terkenal di Indonesia.
PENDIDIKAN 

  • Bachelor of Commerce (Honours), Carleton University, Ottawa-Kanada (1988)
  • Master of Business Administration, Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989)

KARIR

  • Pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk. 
  • Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk 
  • Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC)
  • Presiden Direktur PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) 
  • Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk,
  • Komisaris Indovision
  • Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)

PENGHARGAAN

  • Peringkat ke-22 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2011.
  • Unpredictable Newsmaker 2011 dari media portal Rakyat Merdeka Online(RMOL)

Karir Bisnis *
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali. Perusahaan tersebut terdaftar dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang semakin besar.

Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk, dan kemudian diubah namanya menjadi PT. Global Mediacom Tbk ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.

Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, serta sebagai Komisaris PT. Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Selain tiga stasiun TV swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie.


Pada tahun 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.

Karir Politik *
Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik mulai terdengar sejak awal bulan Oktober, yang kemudian terkonfirmasi ketika ia secara resmi bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober 2011.Pada bulan November 2011, Hary muncul pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama.Di partai tersebut, Hary menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah melalui Partai NasDem, Hary mendengung-dengungkan semboyan Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda Indonesia.Menurutnya, di dalam Partai NasDem 70% kadernya terdiri dari generasi muda.

Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai.Hary menyebutkan alasan bahwa "politik itu adalah idealisme",dan dirinya merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai NasDem yang telah tiga bulan ia besarkan;apalagi Partai NasDem telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan Nomor Urutan 1.

Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan.Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu dan Calon Wakil Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto.

Kegiatan Sosial *
Hary Tanoesoedibjo pernah berkecimpung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat peride 2003-2007,dengan jabatan Bendahara.Selain itu, ia kerap diundang sebagai pembicara seminar atau dosen tamu di berbagai perguruan tinggi.Saat ini ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Futsal Indonesia periode 2014-2019.Selain itu dia juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan/Pembina Persatuan Tinju Amatir Indonesia periode 2012-2016.



Sumber : 
Kolom-Biografi
Merdeka.Com
Id.Wikipedia.org

Ditulis Oleh : Unknown ~ Informasi Online ~

Anda Sedang Membaca Artikel Tentang "Hary Tanoesoedibjo - Raja Multimedia Indonesia" Diposting Oleh Unknown pada hari Rabu, 19 November 2014. Saran dan Kritik Dapat Anda Sampaikan Lewat FORMULIR KONTAK di sebelah kanan, Terimakasih atas kunjungannya,Semoga Bermanfaat... "SALAM SUKSES DARI KAMI...!"

0komentar:

Posting Komentar

Autosubmitter

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support :Google | Yahoo | YouTube | Bing | Twitter | Facebook
Copyright © 2014 - . RONGGOBLEDHEXS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
TUKAR LINK | Sitemap | About Me | Contact us | Privacy Policy
Powered by Blogger